Rabu, 12 November 2008

Beberapa contoh Metode Pembelajaran Cooperatif Learning

1.KARTU ARISAN

Media : Buat kartu (10x10 cm) sejumlah siswa untuk menulis jawaban dan kartu/kertas ukuran 5x5 cm untuk menulis soal
Gelas
Langkah – langkah :
1.Bentuk kelompok 4 orang secara heterogen
2.Kertas jawaban bagikan pada siswa masing – masing 1 lembar / kartu soal digulung dan dimasukkan dalam gelas
3.Gelas yang sudah berisi soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh, dibacakan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban
4.Apabila jawaban benar maka siswa dipersilahkan tepuk tangan
5.Setiap jawaban yang benar siswa diberi point 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok merupakan penjumlahan point dari para anggotanya
6.Dan seterusnya

2.EXAMPLE NON EXAMPLES

Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD/K
Langkah - langkah :
1.Guru mempersiapkan gambar- gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP
3.Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar.
4.Memalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5.Tiap kelompok diberi kesempatan membaca hasil diskusinya.
6.Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7.Kesimpulan

3.PICTURE AND PICTURE

Langkah - langkah :
1.Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.Menyajikan materi sebagai pengantar
3.Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan materi
4.Guru menunjuk/memanggil siswa secar bergantian
5.Memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
6.Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gamabar tersebut
7.Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
8.Kesimpulan

4.COOPERATIVE SCRIPT

Skrip kooperatif, metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengihtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah – langkah :
1.Guru membagi siswa untuk berpasangan
2.Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3.Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertma berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4.Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :
a.Menyimak/mengkoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
b.Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5.Bertukar peran,semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas
6.Kesimpulan

5.KEPALA BERNOMOR STRUKTUR (Modifikasi Numbered Head Together)

Langkah – langkah :
1.Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2.Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya terhadap tugas yang berangkai
3.Misalnya : Siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
4.Jika perlu, guru bisa menyuruh kerjasama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokan hasil kerjasama mereka.
5.Laporan hasil kelompok dan tanggapan dari kelompok yang lain.
6.Kesimpulan

6.ARTIKULASI

Langkah – langkah :
1.Menympikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2.Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3.Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
4.Suruhlah seseorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lain.
5.Suruh siswa secara bergantian/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
6.Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekirannya belum dipahami siswa.
7.Kesimpulan

7.MIND MAPPING

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah – langkah :
1.Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaliknya permasalhan yang mempunyai alternatif jawaban
3.Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4.Tiap kelompok menginventaris/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
6.Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai kensep yang diberikan guru.

8.MAKE A MATCH (Mencari pasangan)

Langkah – langkah :
1.Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2.Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3.Tiap siswa memikirkan jawaban/soal kartu yang dipegang
4.Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
5.Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point
6.Setelah satu babak kartu dikocoklagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7.Demikian seterusnya
8.Kesimpulan

Ditemukan Gua Bawah Tanah baru di Tuban

Julukan Kabupaten Tuban sebagai Kota Seribu Goa, secara perlahan mulai terbukti. Satu lagi goa ditemukan di Bumi Ronggolawe ini. Goa yang lantai dasarnya terdapat sungai bawah tanah yang aktif mengalir ditemukan di Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan.

Goa yang dikenal warga setempat sebagai tempat yang angker ini sempat diteliti tim dari Himpunan Speleologi Indonesia (Hikespi) dan Mahipal Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban pada Jumat (29/8/2008).

"Melihat kondisinya, lorong goa ini masih jauh lebih dari dua kilometer. Karena kondisi dalamnya hiper ventilasi (oksigen tipis), kita hentikan dulu penelusuran di dalamnya," kata Kabid Konservasi Kawasan Kars se-Indonesia Hikespi, Edy Toyibi, saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi goa di Desa Banyubang, Grabagan, Tuban, Minggu (31/8/2008).

Goa User, demikian warga Banyubang menamai goa itu, berada sekitar 3 Km arah barat dari pusat kota Kecamatan Grabagan. Temuan ini dianggap warga sebagai berkah, karena selama ini Desa Banyubang, Desa Ngrejeng dan desa sekitarnya merupakan desa paceklik air bersih jika musim kemarau berlangsung.

"Kami sangat bersyukur ada sungai yang ditemukan di dalam Goa User. Sekarang pemerintah harus memasang pompa agar airnya bisa diangkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Suratman (51), di samping Karjono (43) dan sejumlah petani setempat yang ditemui detiksurabaya.com di sekitar mulut goa.

Goa dengan mulut selebar 7 meter menurun secara vertical. Jalanan ke dasar goa berupa batuan berundak dengan panjang undakkan berkisar 5-15 meter, sedalam 150 meter hingga lantai dasar. Begitu masuk lantai dasar langsung bertemu dengan sungai bawah tanah yang mengalirkan air jernih.

Goa ini berada di tengah-tengah pertemuan dua punggungan setinggi 50-75 meter. Yakni punggungan Ngrejeng dan Banyubang. Dua lembah ini merupakan cathment area untuk memperkuat posisi Goa User.

Stalagtit maupun stalagmit di lorong dan dinding goa tak begitu banyak. Justru puluhan goulder (bongkahan batu secara alami) dengan berbagai ukuran, terdapat di setiap undakan jalan masuk. "Goa ini merupakan kombinasi goa fosil (kering) dan goa vadosa (goa yang didasarnya terdapat aliran air)," tambah Edy Toyibi.

Meski belum dihitung secara matang, potensi debit air yang deras mengalir di sungai dasar goa, mampu menutup kebutuhan irigasi dan air bersih warga setempat. Apalagi di dalam air terdapat hunian fauna ikan jenis udang dan gastropada (sejenis kerang).(sumber : Detik.com)