Sabtu, 19 Juli 2008

UNESCO : Keris Indonesia Warisan Budaya

17/07/08 07:52Unesco Kukuhkan Keris Indonesia Sebagai Warisan DuniaDenpasar, (ANTARA News) -

UNESCO yang merupakan organisasi bidang pendidikan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengukuhkan keris Indonesia sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik di dunia."Dunia telah mengakui keberadaan keris Indonesia, sekaligus mendapatpenghargaan dunia sejak 25 Nopember 2005," kata pendiri sekaligus Direktur Museum Neka Ubud, Pande Wayan Suteja Neka, Kamis. Ia mengatakan, sejumlah negara antara lain Singapura, Brunei Darussalam dan Filipina, hingga kini belum berhasil mengukuhkan kerisnya untuk diakui dunia. Keris Indonesia, termasuk Bali, diakui sebagai karya agung warisan dunia mendorong menjadikan keris untuk menambah koleksi museum yangtelah dirintisnya sejak 26 tahun silam. "Sejak tahun 1970 saya telah memburu dan mengoleksi keris, namun baru ada keinginan untuk dijadikan koleksi museum bersama 413 koleksilukisan dan patung," tutur Suteja Neka.
Tambahan 218 keris tersebut merupakan hasil seleksi secara ketat yang dilakukan pakar dan pejuang keris (Mpu) Indonesia Ir Haryono Haryoguritno dan Sukoyo Hadi Nagoro. Keris merupakan senjata tradisional yang sangat berperan dalamkehidupan manusia pada jaman dahulu hingga sekarang. Kebiasaan memanfaatkan senjata keris sebagai senjata, benda berwasiat dan kelengkapan upacara keagamaan telah membudaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakan Hindu di Bali.

"Keris yang dijadikan koleksi museum karena unsur keindahan dan seni,bukan karena berwasiat," ujar Suteja Neka.Ia merupakan pewaris pembuat peralatan perang, khususnya kerisbertuah, bahkan leluhurnya Pande Pan Nedeng adalah Mpu Keris dariKerajaan Peliatan-Ubud semasa Raja Peliatan ke-3, Ida Dewa AgungDjelantik yang menduduki tahta pada abad 19 (1823-1845).Pande Wayan Neka (1917-1980), ayah Pande Wayan Suteja Neka, dikenalsebagai seniman patung dengan karya-karya yang unik dan bermutu,antara lain patung garuda yang dibuat setinggi tiga meter untuk NewYork World Fair, Amerika (1964).Lewat museum Neka yang dirintis 26 tahun silam diharapkan mampumelestarikan dan mengembangkan keris sebagai karya agung yangkeberadaannya kini telah diakui dunia, harap suteja Neka.(*)COPYRIGHT © 2008

Tidak ada komentar: